Pasang Iklan Gratis

Aston Villa Ikut Buru Jay Idzes, Kapten Garuda yang Bersinar di Serie A

 Ketika satu pintu tertutup di Venezia, lima pintu lain terbuka di Serie A—dan satu di Premier League.

Jay Idzes belum benar-benar mengucap selamat tinggal pada Venezia. Tapi semua tanda sudah mengarah ke perpisahan. Klubnya degradasi, harga pasarnya tinggi, dan ketertarikan dari berbagai penjuru Italia—plus Inggris—terus mengalir deras.

Kini, giliran Aston Villa ikut meramaikan perburuan kapten Timnas Indonesia. Tim Premier League itu bergabung dalam antrean panjang bersama Bologna, Fiorentina, Udinese, Genoa, dan Torino, menurut laporan eksklusif Tuttosport dan Calciomercato.

Bukan sekadar bek. Ini kapten

Jay Idzes, bek kelahiran Mierlo, Belanda, yang memilih membela Timnas Indonesia, mencuri perhatian sepanjang musim 2024/2025. Meski timnya terlempar dari Serie A, performanya tetap bersinar:

• 35 penampilan

• 87,1% akurasi umpan

• 29 tekel sukses

• 115 duel dimenangkan

• 32 intersep

• 113 recovery

• 5 kartu kuning

Statistik yang membungkam skeptis dan membuktikan ia bukan hanya bek tangguh, tapi juga pemimpin di garis belakang.

Udinese mulai, tapi belum cukup

Dari semua peminat, baru Udinese yang resmi mengajukan tawaran: sekitar 5–6 juta euro. Sayangnya, itu belum menggoda Venezia, yang memasang banderol 10 juta euro (sekitar Rp190 miliar) untuk sang kapten.

Terlalu mahal? Mungkin. Tapi bagi tim-tim yang melihat potensi jangka panjang, harga itu sebanding dengan ketenangan dan kedewasaan yang ditawarkan Idzes.

Jay Idzes bukan hanya pemain belakang yang tangguh, ia adalah seorang pemimpin bagi Timnas Indonesia. Ia adalah kapten yang membawa Venezia mengarungi ketatnya liga Italia musim lalu. 

Di Villa Park, persaingan ketat menanti

Jika benar merapat ke Aston Villa, Jay tak akan langsung duduk nyaman di tim utama. Di sana, barisan bek tengah sudah diisi nama besar seperti Tyrone Mings, Ezri Konsa, hingga Pau Torres. Untuk menembus tembok itu, Idzes harus membawa lebih dari sekadar statistik—ia harus membawa karakter.

Dan sebagai kapten timnas dengan tekanan publik luar biasa dari dua negara (Indonesia dan Belanda), Jay mungkin sudah terbiasa dengan ujian itu.

Sementara itu, Torino kembali menghidupkan minat lama. Direktur Olahraga Davide Vagnati disebut tengah mengusahakan transfer yang tertunda sejak musim lalu. “Peluangnya belum tertutup,” tulis Tuttomercato.

Sinyal kuat bahwa saga transfer ini belum selesai.

Bukan soal siapa cepat, tapi siapa yakin

Jay Idzes bukan pemain yang akan dijual cepat-cepat. Venezia tahu nilai jualnya. Klub-klub peminat juga tahu, mereka tak hanya membeli bek—mereka membeli simbol baru pertahanan modern: tenang, presisi, dan bermental pemimpin.

Entah itu di Italia yang telah memberinya panggung, atau di Inggris yang siap menguji daya tahannya di liga paling keras di dunia. Ia tak banyak bicara, tapi langkahnya pelan-pelan menuju level yang lebih tinggi.

Dari Mierlo ke Jakarta, dari Venezia ke Villa Park? Mungkin. Yang pasti, Jay tak lagi sekadar bek asing yang membela Merah Putih. Ia kini simbol ambisi baru sepak bola Indonesia—yang mulai bicara di pentas Eropa.

Dan dunia mulai mendengar.


0 Response to "Aston Villa Ikut Buru Jay Idzes, Kapten Garuda yang Bersinar di Serie A"

Posting Komentar