Pasang Iklan Gratis

Wimbledon minta maaf atas kesalahan teknologi pelacakan bola

 Penyelenggara Wimbledon meminta maaf setelah sistem teknologi pelacakan bola yang menggantikan hakim garis dalam kondisi mati pada momen krusial dalam pertandingan Anastasia Pavlyuchenkova melawan tuan rumah Sonay Kartal di Centre Court, Minggu (6/7).

Setelah penyelidikan, penyelenggara mengakui bahwa teknologi itu dimatikan secara tidak sengaja di satu bagian lapangan selama pertandingan, dan kesalahan itu baru terlihat ketika pukulan Kartal yang jelas-jelas meleset dari baseline tidak dinyatakan keluar.

"Sekarang jelas bahwa sistem electonic line calling (ELC), yang sebelumnya bekerja secara optimal, dinonaktifkan secara keliru di bagian sisi lapangan petenis yang melakukan servis selama satu gim oleh mereka yang mengoperasikan sistem tersebut," ujar penyelenggara, dikutip dari pemberitaan media-media Inggris

Pada saat itu ada tiga bola jatuh yang tidak direspons langsung oleh ELC di bagian lapangan yang terpengaruh. Dua di antaranya langsung ditentukan oleh wasit utama, yang tidak tahu bahwa sistem mati."

"Setelah yang ketiga, wasit utama menghentikan pertandingan dan berkonsultasi dengan wasit peninjau. Diputuskan bahwa poin tersebut harus diulang."

Jika sistem benar, seharusnya Pavlyuchenkova unggul 5-4 di set pertama, tetapi wasit utama Nico Helwerth memutuskan poin itu harus diulang, dan Kartal akhirnya memenangi gim tersebut.

"Kami terus memiliki keyakinan penuh pada keakuratan teknologi pelacakan bola. Sistem ELC bergantung pada operator Hawk-Eye, wasit peninjau, dan teknologi untuk bekerja secara harmonis. Ini tidak terjadi," ujar penyelenggara.

"Dalam hal ini ada kesalahan manusia dan sebagai akibatnya kami telah meninjau sepenuhnya proses kami dan membuat perubahan yang sesuai."

Insiden kontroversi tersebut tidak mempengaruhi Pavlyuchenkova. Kartal terus melakukan break, dan mempertahankan set point, namun Pavlyuchenkova mengunci kemenangan. Ia menyelamatkan set point, melakukan break balik, dan mendominasi tie-break berikutnya.

Petenis peringkat 50 dunia itu mempertahankan momentumnya di set kedua lewat serangkaian pukulan menyerang -- forehand kidal diikuti oleh pukulan lob -- membuka jalan menuju break.

"Awalnya sangat membingungkan, karena bola tampak sangat jauh bagi saya," kata Pavlyuchenkova tentang kegagalan fungsi "hakim garis otomatis".

"Saya mencoba mengembalikannya, tetapi bola itu cukup jauh, jadi sulit untuk mengembalikannya. Lalu saya berhenti. Wasit utama juga menghentikan poin tersebut. Lalu saya cukup yakin bahwa itu adalah gim saya karena saya melihat bola itu sangat jauh. Lalu saya pikir saya akan duduk di kursi, tetapi kemudian dia mulai memanggil."

"Kami menunggu keputusan karena sistemnya mati, tetapi saya berharap untuk mendengar apakah mereka mengatakan bola masuk atau keluar. Sebaliknya mereka hanya berkata, 'Putar ulang poin tersebut.' Itu sulit terutama pada saat itu. Itu adalah momen yang sangat penting dalam pertandingan," ujar petenis berusia 34 tahun itu.

"Saya mengharapkan keputusan yang berbeda. Saya hanya berpikir wasit utama juga bisa mengambil inisiatif. Itulah sebabnya dia ada di sana. Dia juga melihatnya, dia memberi tahu saya setelah pertandingan."

Pavlyuchenkova memenangi pertandingan 7-6 (3), 6-4 untuk mencapai perempat final keduanya di Wimbledon, berhadapan dengan unggulan ke-13 Amanda Anisimova pada Selasa (8/7).

0 Response to "Wimbledon minta maaf atas kesalahan teknologi pelacakan bola"

Posting Komentar