AS-China Panas Lagi usai Trump Tuduh Beijing Langgar Kesepakatan Tarif
Amerika Serikat (AS) dan China kembali panas terkait masalah tarif setelah keduanya sempat melakukan kesepakatan.
Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar kesepakatan atas tarif impor yang disepakati awal bulan ini.
China langsung merespons tuduhan Trump itu dengan tuduhan atas kesalahan AS.
Sebelumnya, Washington dan Beijing sepakat untuk sementara menurunkan tarif usai pembicaraan di Jenewa.
Namun pada Jumat (30/5/2025), Trump mengatakan bahwa China secara penuh melanggar kesepakatan.
Ia tak memberikan detailnya, namun Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer kemudian mengatakan China tak menghapuskan hambatan non-tarif sebagaimana disepakati dalam kesepakatan tersebut.
Beijing memberikan tanggapan dengan tidak membahas klaim AS secara langsung.
Tetapi ia mendesak AS untuk menghentikan pembatasan diskriminatif terhadap China.
Pernyataan tegas dari kedua belah pihak telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan dapat kembali meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia meski ada negosiasi baru-baru ini.
Dikutip dari BBC Internasional, Trump pada Jumat mengatakan dalam sebuah posting media sosial Truth, bahwa tarif yang diberlakukan pemerintahannya telah menghancurkan bagi China.
Oleh sebab itu, ia telah membuat perjanjian cepat, untuk menyelamatkan mereka dari apa yang dipikir akan menjadi situasi yang sangat buruk.
“Semua orang senang! Itulah kabar baiknya!!! Kabar buruknya adalah bahwa China, mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, telah benar-benar melanggar perjanjiannya dengan kami. Terlalu banyak untuk jadi orang baik!” kata Trump.
Trump tidak menjelaskan lebih lanjut tuduhannya, tetapi Greer kemudian mengatakan bahwa China belum mencabut pembatasan perdagangan lain yang telah diberlakukannya terhadap AS.
Greer mengatakan ketika China menanggapi tarif AS dengan tarifnya sendiri, mereka juga menerapkan tindakan balasan seperti memasukkan beberapa perusahaan AS ke dalam daftar hitam.
Selain itu, juga membatasi ekspor magnet tanah jarang, komponen penting dalam mobil, pesawat terbang, dan semikonduktor.
“Mereka menghapus tarif seperti yang kami lakukan, tetapi beberapa tindakan balasan mereka terlambat,” ujar Greer.
China langsung merespons dengan mendesak AS untuk segera memperbaiki tindakannya yang keliru, menghentikan pembatasan diskriminatif terhadap China, dan sama-sama menegakkan konsensus yang dicapai di Jenewa.Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington Liu Pengyu mengatakan China baru-baru ini berulang kali menyampaikan kekhawatiran kepada AS, atas penyalahgunaan tindakan pengendalian ekspor di sektor semikonduktor.
AS telah memberlakukan pembatasan pada ekspor teknologi ke China, dan pada Rabu menghentikan lebih banyak penjualan teknologi chip ke China, yang penting bagi semikonduktor, dan menghentikan ekspor bahan kimia dan mesin.
Ia mengatakan kedua belah pihak telah menjaga komunikasi sejak pembicaraan di Jenewa pada 11 Mei, yang berakhir dengan catatan positif.
0 Response to "AS-China Panas Lagi usai Trump Tuduh Beijing Langgar Kesepakatan Tarif"
Posting Komentar