Pasang Iklan Gratis

Ada Satelit Canggih Yaogan China di Balik Kesuksesan Pakistan Tembak Jatuh Enam Jet Tempur India

  Ada rahasia besar di balik keberhasilan Angkatan Udara Pakistan menembak jatuh sejumlah pesawat tempur India pada pertempuran udara besar-besaran awal Mei silam.

Rahasia itu adalah campur tangan China, bukan cuma lewat jet tempur buatan mereka yang dipakai militer Pakistan, namun juga faktor teknologi mereka yang membantu memenangkan duel melawan India tersebut.

"Sebuah pengungkapan yang mengejutkan telah memicu kekhawatiran baru atas keseimbangan teknologi militer di Asia Selatan, dengan China diduga memainkan peran rahasia utama dalam membantu Pakistan menembak jatuh enam jet tempur India awal bulan Mei," tulis laporan situs militer dan pertahanan, DSA, dikutip Minggu (8/6/2025).

Teknologi China tersebut rupanya berupa satelit militer.

Pejabat militer India mengklaim bahwa Beijing memberikan bantuan penting kepada Islamabad, termasuk memposisikan ulang satelit militer dan menyesuaikan sistem radar, sebelum Pakistan berhasil menembak jatuh enam jet tempur Angkatan Udara India.

"Melalui kerja sama intelijen dan penyesuaian sistem, Pakistan diduga berhasil melacak pergerakan pesawat India dan penempatan militer secara real time di sepanjang Garis Kontrol (LoC)," tulis ulasan tersebut.

Sebagai informasi, clash udara ini merupakan puncak dari ketegangan India dan Pakistan setelah serangan teroris pada 22 April di Pahalgam, Kashmir yang menewaskan 26 warga sipil.

Klaim dan tuduhan dramatis atas keterlibatan China ini dibuat oleh Ashok Kumar, Direktur Jenderal Pusat Studi Perang Gabungan (CENJOWS) , lembaga pemikir pertahanan terkemuka India di bawah Kementerian Pertahanan India.

"China telah membantu mereka (Pakistan) mengatur ulang radar pertahanan udara mereka sehingga tindakan apa pun yang dilakukan oleh kami (India) melalui wilayah udara dapat dideteksi oleh mereka," katanya dalam pernyataan resmi baru-baru ini.

Kumar juga menyatakan kalau penasihat militer China membantu Pakistan mengatur ulang sistem ISR (Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian) berbasis satelit untuk menyediakan cakupan wilayah udara India yang lebih luas, terutama menjelang operasi militer skala besar India yang dikenal sebagai Operasi Sindoor

Ia menambahkan, Beijing tidak hanya mendukung sekutunya dalam krisis ini, tetapi juga mengambil kesempatan untuk menguji sistem pertahanan canggihnya dalam lingkungan perang nyata, termasuk teknologi perang elektronik dan sistem peringatan dini berbasis satelit di daerah pegunungan.

Namun, Kumar juga mengungkapkan bahwa beberapa sistem buatan China tidak berfungsi sebagaimana diharapkan selama konflik ini.

"Kinerja sistem pertahanan buatan China berada di bawah rata-rata dan 'gagal total' dalam beberapa situasi," katanya, tanpa menyebutkan secara spesifik jenis sistem yang dimaksud.

Pada kenyataannya, enam jet tempur memang memang diakui jatuh oleh India.

Peran Kunci Satelit Intelijen Yaogan China

Pemerintah India belum mengeluarkan pernyataan resmi apa pun terkait keterlibatan China dalam konflik tersebut, sementara Pakistan secara terbuka mengakui keberhasilan sistem buatan China seperti radar JY-27A dan rudal permukaan-ke-udara jarak menengah LY-80 dalam mempertahankan wilayah udaranya.

Jika tuduhan Kumar terbukti benar, itu akan menunjukkan bahwa keterlibatan China dalam konflik ini tidak hanya sebagai pemasok senjata, tetapi juga melibatkan dukungan intelijen waktu nyata dan penyesuaian teknis pada infrastruktur sistem penembakan Pakistan.

Menurut sumber pertahanan India yang berpengaruh, rangkaian satelit intelijen Yaogan milik China memainkan peran kunci dalam melacak pergerakan jet tempur dan penempatan militer India di daerah perbatasan pegunungan Himalaya, sehingga memberi Pakistan keuntungan taktis.

"Satelit-satelit ini, meskipun memiliki keterbatasan lebar pita dan resolusi, memberikan kewaspadaan situasional kritis yang tak tertandingi oleh kemampuan satelit domestik Pakistan," kata seorang pejabat senior India yang berpengalaman dengan sistem jangkauan satelit.

Sumber pejabat senior lain India juga menyatakan, "Kami telah memobilisasi semua sumber daya yang tersedia—termasuk aset ruang angkasa sipil dan militer—dan menyerahkannya kepada angkatan bersenjata. Bahkan, kami saling mengawasi sepanjang waktu. Ada celah, tetapi kali ini kami jauh lebih siap," kata seorang pejabat senior India.

Seputar Satelit Yaogan

Seri satelit Yaogan merupakan tulang punggung sistem ISR militer China, yang mencakup kemampuan intelijen optik, radar, dan elektronik, dengan jangkauan dari Laut Cina Timur hingga garis depan di sebelah barat Himalaya.

Di antara yang paling signifikan adalah Yaogan-41 yang diluncurkan ke orbit geostasioner pada bulan Desember 2023 dan diyakini memainkan peran kunci dalam pengawasan berkelanjutan terhadap anak benua India termasuk pangkalan udara utama dan lokasi persiapan militer sepanjang Operasi Sindoor .

Meskipun Tiongkok secara resmi menyatakan bahwa satelit itu digunakan untuk pemantauan lingkungan dan manajemen bencana, analis pertahanan Barat dan regional menduga bahwa Yaogan-41 adalah aset serbaguna dengan kemampuan tinggi untuk melacak target militer yang bergerak seperti pesawat terbang dan kendaraan darat dalam jarak ribuan kilometer.

Dengan lebih dari 5.330 satelit aktif yang mencakup orbit Bumi rendah (LEO), orbit Bumi menengah (MEO), dan orbit geostasioner (GEO), China kini memiliki salah satu sistem pengawasan ruang angkasa tercanggih di dunia dan telah mengintegrasikan kemampuan itu ke dalam struktur komando dan kontrol militernya.

Sebaliknya, India hanya memiliki sekitar 218 satelit, sebagian besar untuk tujuan komersial atau ilmiah, dengan jumlah yang sangat kecil dialokasikan untuk aplikasi militer seperti komunikasi, intelijen elektronik, dan pencitraan bumi.

Perang Antariksa

Konflik udara terbaru antara India dan Pakistan telah menjadi sinyal peringatan bagi para perencana ruang angkasa militer India, yang kini mengintensifkan upaya untuk memodernisasi dan mempersenjatai aset satelit mereka untuk menutup kesenjangan ISR dengan China.

Artinya, perang kini juga terjadi di antariksa alias luar bumi berupa adu canggih teknologi satelit.

New Delhi telah menyetujui rencana untuk meluncurkan 52 satelit khusus militer pada tahun 2030, yang akan meningkatkan kemampuan pengawasan waktu nyata, komunikasi yang aman, dan kemampuan penargetan presisi di antara ketiga cabang angkatan bersenjatanya.

Namun, aspirasi India untuk mendominasi luar angkasa juga menghadapi tantangan besar.

Awal tahun ini, peluncuran satelit navigasi NVS-02 oleh roket GSLV Mk-2 gagal ketika satelit tidak dapat mencapai orbit targetnya karena masalah pada sistem propulsi.

NVS-02 adalah satelit kedua dalam rangkaian baru sistem navigasi India di bawah program NavIC ( Navigasi dengan Konstelasi India ), yang dikembangkan oleh ISRO untuk menyediakan layanan penentuan posisi dan waktu yang akurat di seluruh India dan sekitar 1.500 kilometer di luar perbatasannya.

Satelit ini dilengkapi dengan muatan navigasi multi-band dan jam atom presisi tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan NavIC dalam operasi militer dan sipil.

NVS-02 adalah elemen kunci dalam memungkinkan serangan presisi dan navigasi otonom bagi militer India, sebanding dengan sistem GPS AS dan BeiDou China.

 Pakistan mengklaim telah menembak jatuh enam jet tempur India, termasuk tiga Rafale

Meskipun misi tersebut menandai peluncuran ke-100 ISRO, kegagalan teknis menyoroti tantangan nyata India dalam mengejar integrasi militer-ruang angkasa yang komprehensif seperti yang ditunjukkan oleh China dalam konflik terbaru ini.


0 Response to "Ada Satelit Canggih Yaogan China di Balik Kesuksesan Pakistan Tembak Jatuh Enam Jet Tempur India"

Posting Komentar