Sosok and Profil I Made Dirga Wabup Tabanan yang Dilantik Prabowo
Berikut sosok dan profil I Made Dirga Wakil Bupati (Wabup) Tabanan yang dilantik Prabowo Subianto.
Pasangan I Komang Gede Sanjaya - I Made Dirga memenangkan Pilkada Tabanan 2024 berkat meraih 204.737 suara.
Lantas, seperti apa sosok dan profil I Made Dirga? Berikut penjelasan lengkapnya.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Tabanan, Bali sepertinya sudah tidak asing dengan sosok I Made Dirga.
I Made Dirga pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tabanan periode 2019-2024.
Sebenarnya I Made Dirga sudah tiga periode menjadi Anggota DPRD Kabupaten Tabanan terhitung sejak 2009-2024.
Ternyata I Made Dirga mampu mempertahankan basis pendukung setianya hingga Pilkada 2024.
Buktinya I Made Dirga bisa memenangkan Pilkada 2024 dengan mendampingi I Komang Gede Sanjaya yang merupakan bupati petahana.
Namun, perjuangan I Made Dirga hingga bisa suskses di dunia politik tentu tidaklah mudah dan sebentar.
Rekam Jejak
I Made Dirga, S.Sos. pria asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan ini adalah seorang pekerja keras sejak usia muda.
Pria kelahiran 24 April 1964 ini sejak kecil sudah biasa kerja sawah, memelihara itik, hingga jual es keliling untuk penuhi biaya hidup dan sekolahnya.
Tak pernah sedikitpun terbesit akan menjadi politikus Tabanan bahkan ketua DPRD.
Kata pertama yang ia lontarkan saat Tribun Bali menyapanya adalah, "saya orang kecil yang penuh penderitaan dari kecil".
Dia lahir dan dibesarkan bukan dalam keluarga berada.
"Aduh kalau diceritakan sangat panjang. Saya ini enam bersaudara dengan 4 laki-laki dan dua perempuan," kata I Made Dirga pada 2021 silam.
Ia mengaku sejak duduk di bangku SDN 1 Sudimara sudah biasa bekerja membantu orang tua.
"Bergelut dengan itik dan segala pekerjaan di sawah sudah biasa. Waktu itu keluarga di bawah garis kemiskinan karena memang orang tua tidak punya pekerjaan pasti. Ayah saya saat itu hobinya memang berorganisasi, artinya lebih ke ngurus orang banyak (pengurus partai)," tuturnya.
Made Dirga melanjutkan pendidikan SMP Saraswati di Desa Sudimara.
Untuk membantu biaya hidup, ia berjualan es keliling.
Dia mengambil es lilin di daerah Kerambitan, cukup jauh dari rumahnnya.
Setelah lulus SMP, dia masuk Sekolah Pendidikan Pertanian Menengah Atas (SPPMA).
Tiga tahun kemudian ia lulus dan segera mencari pekerjaan.
"Kalau diingat-ingat memang hidup harus selalu disyukuri. Karena dengan kondisi apapun kita masih bertahan. Intinya kita harus tetap berusaha, bekerja keras, dan bekerja jujur. Satu lagi yang tak boleh dilupakan adalah memohon doa kepada leluhur dan mohon doa restu kepada orang tua," kata Made Dirga.
Kerja Sambil Kuliah
Setelah lulus SMA, I Made Dirga bekerja di sebuah dealer sepeda motor di Jalan Gajah Mada, Tabanan, Bali.
Ia bekerja selama beberapa bulan saja di dealer tersebut lalu pindah kerja di hotel tahun 1987.
Hotel tempatnya bekerja adalah Hotel Melia Bali Nusa Dua yang merupakan hotel bintang lima dan five star diamond.
Di sana ia bekerja hingga tahun 2005.
"Setelah kerja di hotel, saya baru bisa kuliah. Jadi saya kerja sambil kuliah saat itu. Saya kemudian kuliah di STISIP Margarana," ujarnya.
Dirga menuturkan, waktu kerja di hotel dirinya selalu menyempatkan waktu untuk pulang ke rumahnya di Banjar Sakeh, Desa Sudimara.
Seiring waktu berjalan bakat politik yang secara tidak langsung ia pelajari ari sang ayah, Ketut Gereh, dia asah dan kembangkan.
Saat masih kerja di hotel ia ditunjuk menjadi bagian dari anak ranting PDIP Tabanan pada tahun 1990-an.
Selanjutnya dia menjadi Ketua PAC Tabanan, dan pengurus DPC PDIP Tabanan.
"Karier di politik mengikuti orang tua sebenarnya karena dulunya memang ayah saya suka ngurus orang banyak. Saya sebenarnya suka gradag grudug saja dan saya tak pernah mengira akan menjadi petugas partai," ungkapnya.
Awal mula menjadi pengurus partai, ia memperjuangkan kepentingan rakyat minimal di lingkungan rumah sendiri.
Gagasan pertama waktu itu adalah memohon perbaikan jalan kepada jajaran DPRD Tababan dan disetujui.
Kemudian ia memohon pembangunan jembatan Kerambitan-Tabanan. Dia juga menggairahkan olahraga bola voli.
"Awalnya saya bangkitkan bola voli. Karena akses warga cukup sulit saat itu sehingga memperjuangkan jembatan itu kepada para pejabat di Tabanan dan akhirnya disetujui," tuturnya.
Karier Politik
Karier politik I Made Dirga dimulai dari anak ranting, ranting, PAC, hingga DPC PDIP Tabanan.
Ia sempat menjabat Ketua Ranting Desa Sudimara pada tahun 1990-an.
Saat ia memimpin PAC, ada lima orang warga di wilayahnya yang berhasil duduk di kursi DPRD Kabupaten Tabanan.
"Nah saat jadi Ketua PAC ini ternyata banyak kesibukan karena di satu sisi mengurus partai dan bekerja di hotel. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di hotel pada tahun 2005," kenangnya.
Setelah itu ia sempat bekerja selama sekitar 4 tahun di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tabanan.
Selama di PDAM ia juga masih aktif dalam urusan partai di Tabanan.
Pada pemilu 2009, ia menjadi calon anggota DPRD Tabanan dengan nomor urut 01.
Waktu itu ia sempat ragu karena tak memiliki dana yang cukup.
Namun karena ada dukungan partai, ia tetap mencalonkan diri.
Hasilnya menggembirakan. Pada Pileg 2009, ia lolos dengan meraih suara sebanyak 7.985.
Jumlah suara tersebut tergolong sangat banyak.
Dengan jumlah suara tersebut, ia bisa bersaing dengan calon lainnya seperti I Ketut 'Boping' Suryadi dan I Komang Gede Sanjaya.
Setelah menjadi anggota DPRD Tabanan, ia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan.
Itu berjalan normal selama satu periode dan ia ditarik untuk menjadi pengurus DPC PDIP Tabanan.
Pada Pemilu 2014, Made Dirga kembali mencalonkan diri dan kembali lolos.
Saat itu ia sempat menjadi calon dengan dukungan suara terbanyak yakni 12.354.
Saat itu ia juga berperan sebagai Ketua Tim Pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti - Komang Gede Sanjaya (Eka-Jaya).
"Saat itu suara saya terbanyak, kemudian berhasil memenangkan Eka-Jaya. Tapi saya justru digeser dari Ketua Fraksi menjadi Ketua Komisi IV," ungkapnya.
Terakhir ia maju pada Pileg 2019 lalu.
Saat itu ia kembali meraih suara tertinggi di Dapil Tabanan Kerambitan dengan 12.153 suara.
Berkat perolehan suara sebanyak itu ia menjadi kandidat ketua DPRD menggantikan Ketut Suryadi.
Made Dirga direkomendasikan DPP PDIP untuk menjadi Ketua DPRD Tabanan.
Ia menggeser dua lawan kuatnya yakni peraih suara tertinggi yang juga Ketua PAC Marga, I Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Sekretaris DPC PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa.
"Dulu saya tak terbayang sedikitpun akan jadi anggota DPRD apalagi jadi Ketua DPRD. Yang jelas saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengabdikan diri dan semoga Tuhan memberikan jalan dan kekuatan untuk memberikan solusi segala permasalahan yang terjadi di masyarakat," ucapnya.
"Intinya kita harus selalu bersyukur dan berusaha. Dan apapun hasilnya dari kerja keras kita harus tetap disyukuri," demikian Made Dirga.
Riwayat Pendidikan
S1 SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK (STISIP) MARGARANA (2004-2008)
SEKOLAH PERTANIAN PEMBAGUNAN SPMA SARASWATI DI TABANAN (1981-1984)
SLUB SARASWATI SUDIMARA (1978-1981)
SEKOLAH DASAR NOMOR 2 KALANGANYAR (1971-1977)
0 Response to "Sosok and Profil I Made Dirga Wabup Tabanan yang Dilantik Prabowo"
Posting Komentar